Awal Berbagi Kebahagiaan

Banyak para alim atau orang bijak yang mengatakan bahwa jika kita ikhlas menolong orang lain dalam urusan kebaikan maka nanti Allah Swt. yang akan memudahkan urusan kita. Caranya terkadang enggak bisa kita duga-duga. Dalam kitab suci pun, kebaikan seberat zarah (quark dalam teori fisika) pun kelak akan diberikan balasan.
Seperti tulisan saya sebelumnya tentang Allah Menolongku Lewat Ngantar Anak Yatim, keajaiban demi keajaiban berbagi sepertinya akan tetap menjadi satu kebahagiaan. Kebahagiaan yang kalau mau diucapkan saja susah. Bahwa dalam dunia ini, bukan kekayaan yang ditumpuk yang mendamaikan hati namun senyum seseorang yang mendapatkan sesuatu dari kita. Konsep berbagi apa pun yang kita miliki ini menjadi amal yang tak terputus walau kita kembali kepada-Nya.
Di Greenhost Hotel Kami Bertemu
Seperti hari itu, saat saya dan kawan-kawan bloger diundang oleh Community Investment CSR Prudential untuk menjadi salah satu volunteer pembangunan rumah. Desa Selopamioro Bantul menjadi destinasi kami. Sebelumnya, kami berkumpul dahulu di Greenhost Hotel untuk briefing dan memakai seragam berupa kaos volunteer.

Alhamdulillah, setelah sarapan di hotel yang dijamu oleh pihak Prudential, aku mengucap basmallah dan bersiap-siap memasuki mobil jemputan. Ada 4 mobil yang membawa kami ke Selopamioro. Tim Prudential dengan tiga mobilnya, termasuk Jens selaku President Director. Dan kami para blogger di mobil nomor tiga.
Perjalanan ke sana seperti lagu Naik-naik ke Puncak Gunung, kiri kanan kulihat saja banyak pohon. Tapi bukan cemara, kebanyakan pohon yang berdiri itu Jati. Tipikal pohon yang tumbuh di daerah kapur. Sumber air dari mata air yang disalurkan memakai selang. Tak ada sumur, tanah tak bisa dibor. Selain itu, provider yang paling terkenal luas jaringannya saja tak mendapat sinyal. Tepatlah pihak Prudential menetapkan daerah Selopamioro menadi dareah yang layak dibantu.
Ke Selopamioro Bantul, Kami Mengabdi
Sampai sana, jam menunjukkan pukul 9:30 kami menginjakkan kaki di Selopamioro. Kami disambut hangat oleh Lurah Pamioro dan diberikan sambutan bahwa mereka berterima kasih atas prakarsa Prudential yang membantu 30 KK untuk mendapatkan rumah layak huni. Pembangunan rumah ini juga bekerja sama dengan Habitat for Humanity.

Setelahnya, kami berolahraga pagi dibantu Pak Lurah. Stretching gitu. Memang, kami akan membantu dalam pembangunan rumah. Maka, setelahnya tim Prudential dan blogger dibagi menjadi tujuh tim. Tim 1 sampai 3 akan membantu dalam wailing. Tugasnya menyaring pasir, mencampur semen dan pasir tadi, membangun tembok, dan membuat cakar. Untuk tim 4 sampai 7 akan berjalan kaki menuju rumah-rumah yang lumayan dekat dengan titik kumpul. Tim ini akan mengecat rumah yang sudah jadi.

Saya mendapat bagian wailing di tim tiga. Bersama Mbak Sapti dan Mas Aan selaku blogger, kami berkumpul dengan para karyawan dan eksekutif Prudential. Sepanjang perjalanan, suasana ramah di dalam mobil membuat kami enggak bosan. Sesampainya di calon rumah tim tiga, kami langsung berkenalan dengan calon pemiliknya. Namanya Mas Slamet dan Mbak Susan.

Menjadi Salah Satu Sebab Senyum Mereka

“Anak saya dua, Mas. Satunya usia 7 tahun dan yang kecil usia 3,” jawab Mas Slamet saat salah satu tim Prudential bertanya. Kami disuguh pisang yang ranum-ranum dan teh hangat. Suasana desa terasa sekali saat menyambut kami. Tidak lama, kami langsung berkumpul sebelum bekerja. Briefing dijelaskan oleh Mas Pandi, selaku ketua tim tim tiga. Beliau juga perwakilan dari Habitat for Humanity.
“Aku mau nembok,” ujarku saat tugas mulai dibagi. Mbak Sapti sesama blogger juga mengambil tugas yang sama. Dulu saat saya kecil, saya pernah bantuin Pak Tukang yang membangun rumah orangtua saya. Jadi, saya pikir ini pengalaman yang bisa membangkitkan memori baik di masa kecil. Namun, saya tak mengira bahwa batako yang menjadi bahan rumah tersebut beratnya melebihi bata merah. Benar-benar seperti sedang latihan beban lengan. Hahaha.

Saya ditemani Mas Wanto, tukang yang membangun rumah di sana. Yah bisa dibilang supervisor saya, hahaha. Saat saya kehabisan campuran semen pasir (kalau di tempat saya namanya jenang), Mas Wanto sigap mengambilkan isinya. Pun saat saya kurang telaten menaruh jenang tadi di atas lapisan tembok, Mas Wanto merapikannya.
Saya baru teringat saat membangun tembok, batako akan disusun secara selang-seling. Jadi lapisan pertama akan memakai batako utuh sampai selesai satu lapisan. Setelahnya, lapisan atasnya akan memakai batako yang dibelah untuk sisi paling pinggir. Jadi, saat tembok selesai akan terjadi perbedaan letak batako tiap lapisannya.
Sampai pukul 11:15 siang, saya dibantu Mas Wanto sudah berhasil menyelesaikan empat lapisan. Alhamdulillah sesuai target. Selesai itu pula, mobil jemputan kami datang. Karena tim ada yang laki-laki, mereka akan bersiap salat Jumat. Kami, para perempuan beristirahat dan makan. Setelahnya, laki-laki pulang jumatan dan makan.

Serah Terima 30 Kunci Rumah

Tim Prudential menjadwalkan acara sampai sore. Nantinya akan ada acara serah terima secara simbolis berupa kunci 30 rumah yang dibangun.
PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) yang bekerjasama dengan Habitat for Humanity Indonesia menyerahkan 30 kunci rumah kepada perwakilan warga di Dusun Kajor Wetan, Desa Selopamioro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini, selain merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, juga merupakan implementasi Leadership Immersion Programme dari PRUuniversity sebagai upaya Prudential Indonesia membantu karyawan menjadi profesional, salah satunya dengan memperkokoh sifat-sifat kepemimpinan yang berlaku di seluruh bisnis Prudential.
Jens Reisch selaku President Director Prudential Indonesia menjelaskan, “Prudential berkomitmen untuk selalu memberikan dampak nyata dan mendukung masa depan masyarakat Indonesia yang lebih baik. Sebagai perwujudan sifat kepemimpinan yang ditanamkan dalam Leadership Immersion Programme, sebanyak lebih dari 370 rekan-rekan PRUsynergy turut berkontribusi dan bekerja sama dalam menuntaskan target pendirian 30 rumah.”
“Atas nama pemerintah daerah Bantul, kami menyampaikan terima kasih atas inisiatif yang dilakukan Prudential Indonesia dengan Habitat for Humanity Indonesia dalam membangun rumah-rumah warga. Kami mengapresiasi dukungan Prudential terutama sejak tahun lalu di mana Prudence Foundation mendirikan satu gedung PAUD dan lima rumah, dilanjutkan dengan diserahkannya 30 hunian layak huni hari ini, yang kami yakin sangat bermanfaat bagi warga Dusun Kajor Wetan, Desa Selopamioro, Bantul, dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.” sambut positif Drs. H. Suharsono, Bupati Bantul saat serah terima.
Tentang Prudential Indonesia
PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) didirikan pada 1995 dan merupakan bagian dari Prudential plc, London – Inggris. Di Asia, Prudential Indonesia menginduk pada kantor regional Prudential Corporation Asia (PCA), yang berkedudukan di Hong Kong. Dengan menggabungkan pengalaman internasional Prudential di bidang asuransi jiwa dengan pengetahuan tata cara bisnis lokal, Prudential Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Sejak meluncurkan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (unit link) pertamanya pada 1999, Prudential Indonesia merupakan pemimpin pasar untuk produk tersebut di Indonesia. Prudential Indonesia telah mendirikan Unit Usaha Syariah sejak 2007 dan dipercaya sebagai pemimpin pasar asuransi jiwa syariah di Indonesia sejak pendiriannya.
Hingga 31 Desember 2018, Prudential Indonesia memiliki kantor pusat di Jakarta dengan 6 kantor pemasaran di Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, dan Batam serta 404 Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di seluruh Indonesia. Sampai akhir 2018 Prudential Indonesia melayani lebih dari 2,1 juta nasabah yang didukung oleh lebih dari 250.000 Tenaga Pemasar berlisensi.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Luskito Hambali as Chief Marketing Officer
PT Prudential Life Assurance
Prudential Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910
Phone / Fax : 021 2995 8888 / 021 2995 8855
E-mail : luskito.hambali@prudential.co.id
Wah… Ada fotoku… Hihi… Makanya mbak dhita semangat dan piawai sekali.. Ternyata mengulang pengalaman masa kecil jadi mandor.. Hihi.. Seru ya pengalakannya… Senang bisa ikut terlibat..
Mengesankan pengalaman bersama PRUVolunteer jadi tukang bangunan.
Dirimu ikutan nembok, mbak? Wah tangguh euuuy. Mesti sangat melelahkan. Apalagi kan di tempat terbuka gitu. Aku yang ngecat di dalam rumah aja gembrobyos.
Saya ngayak pasir mbak, gak kebagian buat nemboknya
Aku ga berani nembok mba…takut miring. Jadi kemarin aku milih bagian.usung2 aja…
Tapi serius seru.. aku suka kerja bareng2 bantu2 gitu..
asyek asyek ada fotonya juga saat kalian in action ya mbak. seru
halo mbak dhita!!
seru ya kebagian nembok, aku kebagian ngecat huhuhu
tapi seneng sih, jadi ada pengalaman baru.. walaupun pulang tetep kulit gosong karena panas banget huahaha
Wkwk Mbak Dita sama Mbak Sapti serius banget nukangnya
Aduuuuuhhh nyesel banget pas event ini kok kebetulan nggak bisa ikut karena di jam kerja kantor HUHUHU. Tapi sumpah, banggaaa sama temen-temen blogger & Prudential yang aktif berpartisipasi di kegiatan CSR ini. Jadi pada bisa ngerasain langsung, gimana cerita dan pengalaman mereka saat kehilangan rumah dan akhirnya gotong royong buat dibantu bangunin lagi :’)
Haa, mba Dhita juga ikutan bangun rumah? Luar biasa!
semoga kebaikan yang kita lakukan juga berbuah kebaikan yang lainnya ya mb. aamiin
senangnya bisa ikut berpartisipasi dalam membantu masyarakat. saya selalu suka menjadi volunteer karena selain banyak belajar arti kehidupan, saya dapat berinteraksi langsung dengan mereka yang membuat saya tahu arti bahagia dan rasa syukur. keren acara CSR-nya Prudensial
Beneran keren mbak acaranya karena pru benar2 terlibat langsung di lapangan, manfaatnya juga langsung terasa di masyarakat ya mbakk
Semoga nggak cuma Prudential yang memiliki program ini, tapi banyak juga diikuti perusahaan lain. Mengingat rumah itu memang kebutuhan pokok dan mahal juga buat ngebangunnya.
seru banget bisa ikut event ini yaaaaa mb, turun ke lapangan, bener-bener lihat dan merasakan sendiri, gimana sebuah kepedulian baik itu besar maupun kecil, memang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh yang menerima. moga program-program keren seperti ini bisa makin sering lagi ya
dan sampe sekrang aku masih tepar akibat panas-panasan kemarin hehehe tapi seru emang si pruvolunteer ini
Desa Selopamioro memang asri gitu ya Dhit..? Betewe aku kaget lihat Dhita masang batako.. mantap Dhittt.. 🙂
Hahaha… Capek gaaak ….. Klo beginian sih pas kecil aku suka ngrecokin tukang…. Pas sdh dewasa mlh enggan bantuin.
Seru yaa…berasa KKN lagi..
Blogger kok nggak ikutan foto bareng waktu di Green Host??? Atau foto sendiri, hihihi
Bedah rumah ini gaes, macem yang di tipi tipi. Semoga acara kebaikan macam ini bisa berlanjut ke sektor yang lain lain. Dan mereka yang kekurangan lain waktu akan jadi yang berlebihan dan bisa juga membantu yang lain
Acaranya keren. Prudential memang selalu berinovasi. Selain pengembangan layanan utk nasabah, program CSR mreka memang nyata & berhasil. Semoga makin banyak yang terbantu ya mbak.
Masyaallah mbak dhita rajin euy. Senang deh ada csr begini bermanfaat buat masyarakat
Alhamdulillah. Iya Mbak, ikut seneng pas join
Terima kasih buat Prudential. Semoga programnya bisa berlanjut ke wilayah lain. Agar gak ada lagi rumah tak layak huni ada di negeri ini.
Jadi capeknya udah sembuh belum mbak? Hehe semoga bentar lagi dibangunkan rumah buat sendiri ya, mbak
Alhamdulillah sudah. Aamiin ya Allah
Semoga Prudential bisa melaksanakan CRS membangun rumah di wilayah lain, ya. Supaya makin berkurang rumah tak layak huni di negeri ini. Sukses terus untuk Prudential
Aamiin.